Jumat, 09 Juli 2010

Dilarang Menyebut Babi

Dilarang menyebut kata ‘babi’. Siapa yang melanggar larangan ini akan mengalami nasib sial atau nasib buruk. Khususnya jika menyebut kata ‘babi’ ketika sedang memancing di laut, sungai atau danau. Nasib buruk seperti apa? Disambar peluru nyasar, disambar petir, disambar buaya atau pakaya, ……. ini serius, suer.
Apa hubungan antara menyebut kata ‘babi’ dengan memancing dan nasib sial? Hubungannya adalah jika seseorang menyebut kata ‘babi’ akan memancing nasib sial. Ini adalah takhyul. Dan, ini masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat ‘pedalaman’ benua Amerika, Eropah, dan Afrika.
Selain pantangan menyebut kata ‘babi’, masih ada banyak takhyul yang dipercaya oleh masyarakat. Mata H. menulis di BlogHer beberapa takhyul seperti:
1. Jangan biarkan kursi goyang bergoyang tanpa ada orang di dalamnya, setan akan numpang.
2. Jangan melempar topi di tempat tidur. Nasib buruk.
3. Jangan makan bersama dengan jumlah 13 orang. Salah satu akan mati tahun depan.
4. Jika memberi hadiah dompet kepada seseorang, harus diisi uang receh. Jika tidak, maka si penerima hadiah akan mengalami masalah keuangan.
5. Jika hidungmu gatal, kamu akan dicium orang gila.
6. Telinga gatal? Seseorang sedang ‘ngrasani’ kamu.
7. Tangan gatal? Bakalan dapat duit.
8. Jangan menyalakan tiga batang rokok sekaligus dengan satu korek api. Nasib sial.
Lainnya, silahkan baca sendiri (ah mana sempaaat)

Ketika saya kanak-kanak, nenek saya melarang kami menyebut kata ‘kucing’, kami harus memanggil binatang rumahan itu ‘mewek’. Ada mewek di atas atap.

Tulisan ini juga dimuat di Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar