Kamis, 10 Maret 2011

Sesuatu yang positif


Sepasang suami isteri sedang bersiap untuk pergi tidur. Di depan cermin besar si isteri memandangi dirinya dengan masygul. 
“Bang, aku melihat ke dalam cermin,” katanya, “dan kupandang seorang wanita yang tidak lagi muda. Kulit wajahku sudah mengeriput, rambutku memutih, pundakku membungkuk, pahaku tak langsing lagi dan lenganku menggelantung. Katakan sesuatu yang positif tentang diriku, bang, untuk membesarkan hatiku.” 
Sang suami menatapnya dan berpikir keras dan akhirnya berkata lirih, “Ada sayang, pengelihatan matamu masih bagus.”

diambil dari postingan Gustaaf Kusno di Kompasiana

Rayuan maut


Seorang pria genit sudah memendam hasrat sekian lama untuk bermain cinta dengan rekan wanita sekantornya. Masalahnya wanita ini sudah bersuami dan tidak memperlihatkan tanda-tanda mau berselingkuh. Akhirnya pada suatu hari dengan nekad dia memanggil wanita di ruangan kerjanya dan berkata, “Aku akan memberimu sepuluh juta kalau kamu bersedia bermain seks denganku.” “Tidak,” jawab wanita dengan tegas. “Pokoknya cepat saja,” rayu pria itu. “Saya akan melempar uang ini ke lantai dan kamu akan menungging untuk memungut uang itu. Begitu uang sudah di tanganmu, saya pun sudah selesai.”

Pantangan bekerja di hari Sabat


Karena penasaran dengan soal hubungan seks dan pantangan untuk melakukan pekerjaan pada hari Sabat (hari Minggu), seorang pria bertanya kepada pemuka agama, “Menurut bapak, apakah berhubungan seks itu termasuk permainan atau pekerjaan?” Setelah menelaah dan mencari pelbagai rujukan berkatalah pemuka agama itu,”Sudah jelas, hubungan seks itu termasuk pekerjaan, dan oleh karenanya tidak boleh dilakukan pada hari Sabat.”

Pernah tidur?


Dua orang pria sedang berdiskusi soal kecenderungan kelonggaran hubungan seks dan masalah kesakralan perkawinan di zaman sekarang. Si Badu berkata, ”Aku tak pernah tidur dengan istriku sebelum kami resmi menikah. Kalau kamu bagaimana?”
“Aku tidak pasti. Siapa sih nama kecil isterimu waktu sebelum menikah?” jawab Polan.

diambil dari postingan Gustaaf Kusno di Kompasiana